Etos Kerja
Posted by Unknown on Senin, Juni 18, 2012 with No comments
Menurut
Gregory (2003) sejarah membuktikan negara yang dewasa ini menjadi negara maju,
dan terus berpacu dengan teknologi/informasi tinggi pada dasarnya dimulai
dengan suatu etos kerja yang sangat kuat untuk berhasil. Maka tidak dapat
diabaikan etos kerja merupakan bagian yang patut menjadi perhatian dalam
keberhasilan suatu perusahaan, perusahaan besar dan terkenal telah membuktikan
bahwa etos kerja yang militan menjadi salah satu dampak keberhasilan
perusahaannya.
Etos
berasal dari bahasa yunani ethos yakni karakter, cara hidup, kebiasaan
seseorang,motivasi atau tujuan moral seseorang serta
pandangan dunia mereka, yakni gambaran, cara bertindak ataupun gagasan yang paling
komprehensif mengenai tatanan. Dengan kata lain etos adalah aspek evaluatif
sebagai sikap mendasar terhadap diri dan dunia mereka yang direfleksikan dalam
kehidupannya (Khasanah, 2004:8).
Menurut
Geertz (1982:3) Etos adalah sikap yang mendasar terhadap diri dan dunia
yang dipancarkan hidup. Sikap disini digambarkan sebagai prinsip masing-masing
individu yang sudah menjadi keyakinannya dalam mengambil keputusan .
Menurut
kamus Webster, etos didefinisikan sebagai keyakinan yang berfungsi sebagai
panduan tingkah laku bagi seseorang, sekelompok, atau sebuah institusi (guiding
beliefs of a person, group or institution).
Menurut
Usman Pelly (1992:12), etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak
dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja. Dapat dilihat
dari pernyataan di muka bahwa etos kerja mempunyai dasar dari nilai budaya, yang mana dari nilai
budaya itulah yang membentuk etos kerja masing-masing pribadi.
Etos
kerja dapat diartikan sebagai konsep tentang kerja atau paradigma kerja
yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang
diwujudnyatakan melalui perilaku kerja mereka secara khas (Sinamo, 2003,2).
Menurut
Toto Tasmara, (2002) Etos kerja adalah totalitas kepribadian dirinya serta
caranya mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan makna ada sesuatu,
yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal sehingga
pola hubungan antara manusia dengan dirinya dan antara manusia dengan makhluk
lainnya dapat terjalin dengan baik. Etos kerja berhubungan dengan beberapa hal
penting seperti:
a.
Orientasi ke masa depan, yaitu segala sesuatu direncanakan dengan baik, baik
waktu, kondisi untuk ke depan agar lebih baik dari kemarin.
b.
Menghargai waktu dengan adanya disiplin waktu merupakan hal yang sangat penting
guna efesien dan efektivitas bekerja.
c.
Tanggung jawab, yaitu memberikan asumsi bahwa pekerjaan yang dilakukan
merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan ketekunan dan kesungguhan.
d. Hemat
dan sederhana, yaitu sesuatu yang berbeda dengan hidup boros, sehingga
bagaimana pengeluaran itu bermanfaat untuk kedepan.
e.
Persaingan sehat, yaitu dengan memacu diri agar pekerjaan yang dilakukan tidak
mudah patah semangat dan menambah kreativitas diri.
Secara
umum, etos kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan dan kegiatan
individu sebagai seorang pengusaha atau manajer. Menurut A. Tabrani Rusyan,
(1989) fungsi etos kerja adalah:
(a)
pendorang timbulnya perbuatan
(b) penggairah dalam aktivitas
(c) penggerak, seperti; mesin bagi mobil, maka besar kecilnya motivasi yang akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan.
(b) penggairah dalam aktivitas
(c) penggerak, seperti; mesin bagi mobil, maka besar kecilnya motivasi yang akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan.
Cara
Menumbuhkan Etos Kerja :
1. Menumbuhkan sikap optimis :
1. Menumbuhkan sikap optimis :
Mengembangkan semangat dalam diri
Peliharalah sikap optimis yang telah dipunyai
Motivasi diri untuk bekerja lebih maju
2. Jadilah diri anda sendiri :
Lepaskan
impian
Raihlah
cita-cita yang anda harapkan
3.
Keberanian untuk memulai :
Jangan
buang waktu dengan bermimpi
Jangan
takut untuk gagal
Merubah
kegagalan menjadi sukses
4. Kerja
dan waktu :
Menghargai
waktu (tidak akan pernah ada ulangan waktu)
Jangan cepat merasa puas
5. Kosentrasikan diri pada pekerjaan :
Latihan berkonsentrasi
Perlunya beristirahat
6. Bekerja adalah sebuah panggilan Tuhan(Khasanah, 2004)
Aspek Kecerdasan yang Perlu Dibina dalam Diri, untuk
Meningkatkan Etos Kerja :
Kesadaran
: keadaan mengerti akan pekerjaanya.
Semangat
: keinginan untuk bekerja.
Kemauan
: apa yang diinginkan atau keinginan, kehendak dalam bekerja.
Komitmen
: perjanjian untuk melaksanakan pekerjaan (janji dalam bekerja).
Inisiatif
: usaha mula-mula, prakarsa dalam bekerja.
Produktif
: banyak menghasilkan sesuatu bagi perusahaan.
Peningkatan
: proses, cara atau perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan dan sebagainya dalam
bekerja.
Wawasan
: konsepsi atau cara pandang tentang bekerja.(Siregar, 2000, p.24)
Sumber :
http://jurnal-sdm.blogspot.com/
Categories: Management and Industry
0 komentar:
Posting Komentar