"BURN OUT" dalam organisasi
Posted by Unknown on Minggu, Juni 17, 2012 with No comments
Fenomena “Burnout” Dalam Organisasi
Akhir-akhir ini, perhatian makin diberikan kepada
suatu fenomena yang disebut burnout yang artinya “terbakar habis”. Kondisi ini
menimpa sejumlah karyawan manajemen dan pengawasan, khususnya orang-orang yang
berprestasi dan para pelaku mandiri. Alasannya karena orang ini mengetahui
bagaimana cara menyembunyikan kelemahan mereka dengan baik, burnout tidak
kelihatan pada masa awal. Namun hal ini terlihat jelas bagi orang disekitarnya
begitu keadaan muncul.
Namun belum ada
definisi umum yang diterima, burnout dapat digambarkan sebagai
berkurangnya vitalitas, energi, sumber dari dalam serta kemampuan untuk
berfungsi dari seseorang secara terus menerus.
Fenomena ‘ burnout’ telah telah dianalisa sejak awal
tahun 1970-an ( Pastore & Judd, 1992 ). Namun sampai sekarangagak
sulit menemukan definisi operational yang konkrit tentang ‘ burnout’.
Freudenberger (1980: 74 ) mendefinisikan ‘burnout’ sebagai : ” …a state
of fatigue or frustration brought about by devotion to a cause, way of life, or
relationship that failed to produce the expected reward.” Sering kali
banyak kekeliruan di kalangan penulis untuk menggunakan konsep yang sama
antara ‘burnout’ dan tekanan (stress). dua istilah ini telah
digunakan secara silih berganti dalam berbagai penulisan walaupun pada
hakikatnya ada perbedaan di antara kedua-dua konsep tersebut, karena
sangat sulit membedakan karena keduanya. Selain ada persamaan ciri-ciri
dan simptoms-simptomps pada individu yang mengalami masalah-masalah tersebut.
Menurut Lazarus (1966)
dan Selye (1976), ” burnout is usually a result of unmediated
stress, and in several theories certain stress reactions are referred to in
terms that are similar to those used to describe burnout. “( Friedman,
1995). Farber (1983:3) pula menyimpulkan bahawa ” in general
burnout can be conceptualized as a function of the stresses engendered by
individual, work-related and societal factors “
Maslach dan Pines telah mengkaji tentang ‘burnout’
dari perpektif sosial-psikologikal. Kajian mereka telah berhasil menciptakan
teori yang dikenal sebagai Maslach Burnout Inventori. Inventori ini
telah digunakan secara meluas untuk menentukan tiga faktor dalam mengukur
‘burnout’ terhadap individu. Faktor-faktor tersebut adalah dari segi keletihan emosi
( emotion exhaustion), gangguan keperibadian sendiri (depersonalization
), dan pencapaian pribadi ( personal accomplishment ). Di samping itu, Maslach
dan Pines percaya bahwa kriteria kerja/job description/tugas dalam sebuah
organisasi adalah faktor penyebab utama lahirnya ‘ burnout’ ( Gold
& Roth, 1993 ).
Maslach dan Pines(1981) ada tiga komponen kriteria
seseorang mengalami ‘burnout’ yaitu , keletihan ( exhaustion ) fizikal,
emosi dan mental. Sehubungan itu, daripada kajian Pines dan Aronson (1981), ‘
burnout’ dicirikan sebagai suatu keadaan yang dialami oleh mental-emosi dan
Fisik individu seperti kelesuan, kemurungan, optimistik, perasaan
terperangkap, perasaan tidak berguna, dan perasaan energetik ( Fejgin
et.al,1995 ).
Korban burnout merasa terjepit, kehabisan
tenaga dan kosong. Dia merasa kecewa, sinis, mudah tersinggung dan tegang.
Kepada orang lain dia terlihat marah atau depresi dan menarik diri. Setiap
masalah kecil dapat menyulut rekasi kemarahan atau kehinaan. Saran-saran baik
atau penawaran bantuan semuanya tidak didengar.
Korban burnout merasa bahwa kehidupan dan
pekerjaannya telah kehilangan arti. Apa yang dahulunya menggairahkan dan
menantang sekarang menjadi membosankan. Hari kerja seakan urusan yang
menyakitkan dan membuatnya frustasi. Terlalu banyak pekerjaan yang harus
dilakukan, terlalu banyak gangguan yang tidak perlu yang harus ditahan, terlalu
banyak masalah sepele yang harus diperhatikan dan tidak ada penghargaan yang
dapat dibanggakan pada akhir hari kerja. Banyak orang yang menjadi
korban burnout menjadi pengawas jam yang kronis, “santai”,
Menghindari tanggungjawab atau orang yang sering mangkir atau mereka pergi
kerja dengan cara seperti robot.
___________________________
Ujian kuosien “Burnout” Anda
(terlalu banyak jawaban “YA” merupakan tanda
peringatan ) YA/TIDAK
1. ________ Apakah anda selalu merasa tertekan untuk
mencapai keberhasilan ?
2. ________ Apakah anda cepat lelah ? merasa letih dan tidak energik?
3. ________ Apakah anda perlu selalu mencari hiburan untuk menghindari perasaan bosan?
4. ________ Apakah orangorang mengjengkelkan anda dengan berkata : “Anda tidak kelihatan begitu
sehat akhir-akhir ini”?
2. ________ Apakah anda cepat lelah ? merasa letih dan tidak energik?
3. ________ Apakah anda perlu selalu mencari hiburan untuk menghindari perasaan bosan?
4. ________ Apakah orangorang mengjengkelkan anda dengan berkata : “Anda tidak kelihatan begitu
sehat akhir-akhir ini”?
5. ________ Apakah anda bekerja makin keras tetapi
menghasilkan makin sedikit?
6. ________ Apakah satu bidang kehidupan anda secara
tidak seimbang menjadi penting bagi anda?
7.________ Apakah anda semakin sinis dan kecewa?
8.________ Apakah anda tidak dapat bersantai?
9.________ Apakah anda tidak luwes ketika memutuskan
sesuatu?
10. ________ Apakah anda sering terserang oleh
kesedihan yang tidak dapat anda jelaskan?
11.________ Apakah anda melupakan perjanjian, batas
akhir atau milik-milik pribadi?
12.________ Apakah anda makin mudah
tersinggung?makin mudah marah? makin kecewa
dengan
orang-orang disekitar anda?
13. ________ Apakah anda begitu menyatu dengan
kegaitan-kegiatan anda, sehingga bila mereka gagal,
anda juga merasa gagal?
14. ________ Apakah anda selalu khawatir dalam
menjaga citra anda?
15. ________ Apakah anda terlalu sibuk untuk
melakukan sesuatu bahkan hal-hal rutin seperti menelpon
seseorang dan membaca laporan?
16. ________ Apakah anda tidak mampu tertawa dengan
lelucon-lelucon tentang diri anda sendiri?
17. ________ Apakah anda tidak dapat berbicara
dengan orang lain ?
18. ________ Apakah anda merasa terputus ketika
kegiatan dalam hari kerja habis?
19. ________ Apakah sasaran anda tidak jelas,
berubah-rubah antara jangka panjang dan jangka pendek?
20. ________ Apakah kesenangan anda sukar dipahami?
————————————————————————————————————————————-
Apa penyebab burnout?
Para pakar belum mencapai kesepakatan tentang apa
yang persis menyebabkan burnout. Beberapa orang menghubungkannya dengan
” kelahiran masyarakat yang gila serta waktu kapan kita hidup”, yang
ditandai dengan tekanan yang berlebihan, perubahan mobilitas, birokrasi serta
mekanisasi. Yang lainya merasa bahwa faktor situasi dan disposisi yang harus
dipersalahkan. Tanda umum dari sebagian korban burnout tanpaknya
berbentuk suatu pola usaha keras untuk mencapai harapan atau sasaran yang tidak
realistis ditambah dengan tidak menyadari kemampuan mereka sendiri atau
situasi.Mereka nampaknya tidak menyadari bahwa ketika puncak ambisi mereka
terlalu tinggi, kekecewaan dan frustasi selalu selalu akan menunggu diakhirnya.
Korban burnout selalu mulai dengan harapan-harapan yang tinggi,
mendorong diri mereka sendiri terlalu keras… berupaya keras terlalu lama.
Akhirnya ketidaksesuaian antara upaya dan hasil
terlihat jelas, mereka menjadi kecewa.Mereka kehilangan penyulut utama yang
digambarkan Joseph C. Yeager (2000:205) adanya kemunduran “tiga E”
yaitu enthuasm (antusiasme), excitement (kegairahan),
dan energy (energi) menjadi “tiga
D”,drudgery (kebosanan), dullness (tidak ada variasi)
dan demotivation (hilangnya motivasi)Penanggulangan
Apa yang harus dilakukan dengan
korban burnout ?untungnya, terdapat banyak orang yang akan terhentak
dari apatis dan stagnasi menjadi antusisme dan energi tanpa intervensi dan
bantuan dari luar. Yang lain-lainnya dapat diselamatkan dengan intervensi
terapi. Tetapi ada juga dari korban burnoutyang keadaanya tanpak kronis
dan yang tidak dapat dibantu dengan mudah. Beberapa juru bicara di industri
menunjukan bahwa bila dihadapkan dengan keadaan ekonom yang sulit, bisnis dan
industri lebih baik menerapkan prosedur triage yang digunakan oleh
unit-unit medis lapangan selama waktu perang. Dalam triage, para korban
diamsukan kedalam satu dari tiga kelompok :
kelompok pertama terdiri dari orang-orang yang
kemungkinan hidupnya ha[pir tidak ada, apakah ada bantuan atau tidak.
kelompok kedua bukan hanya dapat hidup tetapi juga
akan sembuh, apakah ada bantuan atau tidak.
yang dimasukan kedalam kelompok ketiga adalah
orang-orang yang dapat diselamatkan, asalkan mereka mendapatkan perhatian
segera. Biasanya mereka dirawat terlebih dahulu.
Meskipun mungkin tanpak tidak berperasaan dan tidak
manusiawi, konsep triage barangkali harus diterapkan didalam
organisasi bisnis. Psikolog Herbert J. Freudenberger menciptakan
sebuah kuis yang akan memungkinkan anda atau bawahan anda dapat menentukan
apakah ada pola sikap dan prilaku yag akan menuju burnout. Banyaknya
jawaban “YA” terhadap pertanyaan dalam kuis diatas dapat menjadi tanda
peringatan bahwa sasaran seseorang harus dipertimbangkan kembali dan pola-pola
prilaku dibentuk kembali.
Referensi dan sumber
Timpe, A. Dale, The Art and science of business
management perfomance, terj. sofyan cikmat, Facts on file, Inc., New york,
2000.
Austin, D.A. (1981). ‘Teachers Burnout Issue’
. Journal of Physical Education Recreation and Dance, 52(9), 35-36.
Campbell,J.P., Dunnette,M.D., Lawler,E.E., &
Weick, K.E. ( 1970 ). Managerial Behavior, Performance, and
Effectiveness. New York : McGraw-Hill.
Depaepe, J., French, R., & Laray, B. (1985).
Burnout Symptoms experienced among special physical educators : A descriptive
longitudinal study. Adapted Physical Activity Quarterly, 2, 189-196.
Farber, B.A. (1983). Stress and Burnout in the
Human Services Profession. New York : Pergamon Press.
Fejgin, N, Ephraty,N, k Ben-sira, D. (1995). Work
Environment and Burnout of Physical Education Teachers. Journal of
Teaching Physial Education . 15. 64-78.
Freedman, 1. (1991). ‘High and Low Burnout Schools:
School Culture Aspects of Teacher Burnout’. The Journal of Educational
Research, 84, 325-333.
Freudenberger, H. (1980). Staff burnout
. Journal of Social Issues, 34 (4), 111 – 123
Freudenberger, H.J., & Richelson, G.
(1980), Burnout the High cost & High achievement. New York :
Anchor Press.
Friedman, I.A. ( May – June, 1995 ). Student
Behaviour Patterns Contributing to Teacher Burnout. The Journal of
Educational Research. 88(5), 281-288.
Gay, L.R. ( 1996 ). Educational Research :
Competencies for Analysis and Application ( 5th.ed ). New Jersey :
Prentice Hall, Inc.
Girdano, A.A, Everly, G.S, & Dusek, D.E,
(1993) Controlling Stress & Tension – A Holistic Approah. New
Jersey : Englewood Cliffs
Gold, Y., & Roth, R.A. ( 1993 ). Teachers
Managing Stress and Preventing Burnout : The Professional Health Solution.
Washington, D.C : The Falmer Press.
Horton , L. (1984). ‘What do we know about teachers
burnout? Journal of Physical Education, Recreation and Dance. 55 ( 3 ), 69
–71.
Isaac, S., & Micheal, W.B. (1984). Handbook
In Research and Evaluation ( 4th.ed ). San Diego, Califonia : EdiTs
Publishers.
Johnson, B.C., & Nelson, J.K.
(1986). Practical Measurement For Evaluation in
Physical Education ( 4th.ed ). USA: Burgess Publishing.
Mancini,V.A.,Wuest,D.A.,Valentine,K.W., &
Clark,E.K. ( 1984 ). The use of instruction and supervision in interaction
analysis on burned out teachers : Its effects on teaching behaviors, levels of
burnout and academic learning time. Journal of Teaching in Physical
Education. 3 ( 2 ), 29 – 46.
Maslach, C., & Jackson, S. (1986). Maslach
Burnout Inventory Manual. Palo Alto, CA : Consulting Psychological Press, Inc.
Pastore, D.C., & Judd, M.R. ( May-June,1992 ).
Burnout in Coaches of Women’s Team Sports. JOPERD. 74 – 79.
Pines, A. (1982). Changing organizations : Is work
environment without burnout an impossible goal ? In W. Paine (ed), Job stress
and burnout (PP . 274 – 281). Beverly Hills, CA : Sage.
Pines, A., & Aronson, E. ( 1981 ). Burnout
: From tedium to personal growth. New York : Free Press Schwab, R.L Ivanicki ,
E.F (1982). Perceived role conflict, role ambiguity and teacher
burnout. Educational Administrative Quarterly 18, 60 – 74.
Sisley, B.L., Capel, S.A, & Desertrain G.S.
(1987). ‘Preventing & Burnout in teacher coaches. Journal of Physical
Education, Recreation and Dance, 58 (2), 71 – 75.
Smith, J.C. ( !993 ). Understading Stress and
Coping, New York: MacMillan Publishing Company.
Yukl, G.A., & Wexley, K.N.C. (1984
). Organization Behavior and Personnel Psychology. Illinois: IRWIN.
Categories: Management and Industry
0 komentar:
Posting Komentar