Viral Marketing
Posted by Unknown on Minggu, Juni 24, 2012 with No comments
Viral Marketing
Istilah
viral marketing dipopulerkan
oleh Tim Draver dan Steve
Jurvetson dari perusahaan venture capital pada tahun 1997 yang
menjelaskan kesuksesan marketing hotmail sebagai email provider. Ferrel,
Hartline & Lucas (2004:106) mengartikan viral marketing is an
electronic form of word of mouth communication, sedang Kotler &
Amstrong (2004:90) : “Viral marketing is the internet version of word-of-mouth marketing, that involves
creating an E-mail message or other marketing event that is so infectious that
customers will want to pass it along to their friend.”
Viral
adalah tindakan terhadap objek atau pola piker sehingga memiliki kemampuan
untuk menyebar dan menduplikasikan diri atau menggunakan objek atau pola
pikiran sehingga semmakin menyerupai viral object yang penyebarannya bersifat
eksponensial dan membentuk pola penyebaran virus biologis atau epidemic. Tapi
itu bukan virus sebanarnya. Anda tidak benar-benar menggunakan virus computer
untuk menyebarkan virus computer untuk menyebarkan bisnis anda.
Setiap
orang cukup memiliki bentuk pop up iklan dan spywares. Juga dikenal dengan juga
sebagai viral iklan sebagai strategi pemasaran untuk membangun kesadaran public
pada satu produk atau perusahaan dengan berbagai bentuk media tanpa benar
mempromosikan produk dengan memasukan kedalam bentuk adiktif yang bisa membuat
seseorang mendapatkan manfaat dan merasa wajib untuk menyebarkan kembali.
Singkatnya
viral marketing adalah strategi dan proses penyebaran pesan elektronik yang
menjadi saluran untuk mengkomunikasikan informasi suatu prosuk kepada
masyarakat secara meluas dan berkembang. Caranya memanfaatkan database pengguna
internet yang telah terdaftar dan digunakans ecara masal, contohnya email
gratis seperti yahoo, hotmail, gmail, selain memeberikan pelayanan email gratis
juga memberikan ebrbagai penawaran prosuk bersamaan dengan layanan email
tersebut. Atau penyebaran e-book gratis, akan tetapi menyelipkan beberapa link
bisnis didlamnya
Sebenarya
viral marketing adalah pengembangan dari system direct selling dengan cara
memberikan imbalan khusus yang menyerupai network marketing atau multi level
marketing. Letak perbedaan antara viral marketing dengan MLM terletak pada variable
produk, perusahaan, harga, system bonus, iuran, target belanja.
Program Viral
Marketing asli yang bermunculan di dunia maya (internet), meski masih
ada hubungan dengan internet. Sebab dalam pemunculan di dunia maya yang
akhirnya dikenal dengan sebutan Viral Marketing, program ini hanyalah sebuah
program yang menyebar dari email ke email, tidak dalam bentuk saat ini yang di
adopsi oleh perusahaan secara nyata.
Karena
itu, sulit sekali menjelaskan seperti apa program viral
marketing itu. Tidak ada definisi yang tepat mengenai Viral Marketing,
sebab Viral Marketing berawal dari kebiasaan hidup kita sehari-hari. Jika
kita merasakan sesuatu hal, entah hal yang positif atau negative, kita akan
meneruskannya (bercerita) kepada orang lain. Alasannya, agar orang lain minimal
juga bisa ikut merasakannya. Itulah ide Viral Marketing.
Viral
Marketing sering juga dikenal dengan istilah V-Marketing, sharing
marketing, tell your friends reward programs (TYF program), digital word of
mouth marketing, word of mouse marketing, dan sebagainya. Yang paling
dikenal adalah istilah viral marketing. Sharing marketing sering
juga dikutip orang untuk menjelaskan program ini. Alasannya, karena perusahaan
membagikan sebagian keuntungan mereka kepada konsumen. Program marketing ini
muncul dan menjadi terkenal setelah era internet dengan e-commerce-nya
sebab Viral Marketing memang bermula dari dunia maya.
Pada
saat seseorang melakukan sign up sebuah account email baik
di hotmail, yahoo, atau lainnya dan mulai berkirim-kirim email, maka tag
line paling bawah body mail kita akan menerima injeksi sebuah
kalimat atau penawaran secara tidak langsung. Itulah yang disebut Viral Marketing.
Banyak
orang menganggap bahwa viral marketing adalah MLM. Tidak! Viral
Marketing bukan MLM, termasuk MLM ala internet, malahan sangat
bertolak belakang. Dalam MLM seorang member harus membeli starter kit, wajib
mengikuti seminar atau acara-acara yang dilangsungkan oleh perusahaan, dan
harus menjual. Tidak demikian di program Viral Marketing. Ketiga
alasan itulah yang menjadi perbedaannya yang paling nyata disamping
perbedaan-perbedaan lainnya.
Kejadian
Sehari-hari
Viral
Marketing sebenarnya berawal dari kejadian hidup sehari-hari yang sering
kita lakukan. Kita selalu menceritakan apa yang kita alami baik hal yang
negative atau positif. Ketika kita habis menonton film yang bagus, kita cerita
kepada teman kita, sehabis makan bakso yang enak, sehabis berbelanja disebuah
toko yang memberikan diskon, kitapun bercerita kepada teman kita. Alasannya
agar teman-teman kita juga merasakan apa yang telah kita alami. Lalu, apa yang
perusahaan berikan kepada kita? Tentu tidak ada bukan? Bahkan ucapan terima
kasih saja tidak. Disinilah program Viral Marketingmenyiasati. Selalu
ada reward dan bonus bagi setiap konsumen yang berhasil menceritakan
keunikan perusahaan dalam programnnya ini dan berhasil mengajak temannya
menjadi konsumen setia. Jadi, buat apa lagi konsumen harus berbelanja atau mempromosikan
perusahaan atau produk lain jika ada produk serupa dan perusahaan sejenis yang
menjalankan program ini.
Banyak
perusahaan yang tidak menyadarinya, padahal mereka sebenarnya hidup dan
berangkat dari kejadian sehari-hari ini. Untuk apa perusahaan menjalankan trik
penjualan yang ada? Misalnya memberikan diskon, bonus, undian berhadiah, atau
lainnya? Tak lain untuk menarik konsumen agar terus berbelanja bukan? Bila
perlu menceritakan kepada teman lainnya dan mengajaknya berbelanja di
perusahaan kita. Akan tetapi cara tersebut belum maksimal.konsumen tidak wajib
berbelanja diperusahaan kita karena daya tariknya sedikit, tidak demikian di
program Viral Marketing.
Kekuatan
Program Viral Marketing
Menaklukkan
musuh dengan cara berperang adalah hal biasa. Disini yang menentukan adalah
kekuatan fisik. Menaklukkan musuh dengan strategi tanpa harus berperang
merupakan kejayaan tertinggi dan patut dipuji. Itulah kemenagan sejati! -Sun Tzu-
Saatnya
memenangkan perang dengan strategi, seperti kata panglima perang Sun
Tzu. Menaklukkan musuh tanpa berperang merupakan kemenangan sejati.
Berpikir bahwa untuk menjadi pemenang kita harus mematikan perusahaan lain.
Makanya tak heran banyak kasus-kasus sengketa bernuansa hukum antar pengusaha
yang satu dengan yang lain, akan tetapi sekarang tidak lagi. Anda tidak perlu
frontal menyerang pesaing lain dengan membanting harga jual atau iklan yang
saling menjelekkan. Gunakan program Viral Marketing. Biarkan konsumen
sendiri yang mematikan perusahaan pesaing anda. Biarkan konsumen melihat
kelebihan program Viral Marketing dan niscaya mereka akan menjadi
pelanggan setia anda. Jika konsumen sudah setia berbelanja di tempat anda, maka
sudah pasti cepat atau lambat pesaing lainnya akan tenggelam dan mereka menjadi
heran ada gerakan apakah ini? Inikah kemenagan sejati.
Kekuatan
program Viral Marketing benar-benar luar biasa. Saatnya sudah tiba bahwa
sebuah perusahaan bisa memenangi persaingan bisnis tidaklah perlu mengandalkan
modal besar karena itu hal biasa, semua orang bisa melakukannya.
Program Viral Marketing adalah sebuah strategi.
Kekuatan
program pemasaran yang sempurna minimal harus bisa menghadapi
strategi Predatory Pricing, menyerang dan mempertahankan diri dari konsep
bersaing porter, melawan Predatory Pricingsaja tak ada program pemasaran yang
mampu bertahan.
Predatory
Pricing
Predatory
pricing adalah strategi bersaing yang bermain pada harga secara cerdik.
Banyak orang mengatakannya licik, bahkan jahat. Namun bisnis adalah perang,
hanya mereka yang pandai dan pintar yang akan berhasil. Kalau takut kalah,
tidak perlu terjun dalam dunia bisnis, menjadi konsumen saja.Predatory
pricing memiliki kekuatan yang sangat luar biasa untuk mematikan sejumlah
perusahaan, perusahaan apapun bisa ditaklukkan dengan strategi ini, tetapi
strategi ini tidak boleh diusung sendirian, harus ada usaha kombinasi lain
misalnya membajak karyawan yang kompeten dalam perusahaan yang kita incar.
Untuk
menjalankan strategi in, ada dua prinsip dasar yang harus dimiliki, pertama
harus punya modal besar, kedua harus siap menanggung resiko rugi dalam jangka
waktu tertentu hingga semua pesaing keluar dari pasar.
Namun predatory
pricing tidak akan bertahan lama karena bisa dilakukan oleh siapa saja dan
kapan saja, selama ia memenuhi syarat dua prinsip diatas, dan boleh jadu
kitapun suatu saat akan menjadi korban Predatory pricing.
Konsep
Bersaing Ala Porter
Selain Predatory
Pricing, kita mengenal juga Konsep bersaing ala Porter. Menurut Michael E. Porter,
sebuah usaha dihadapkan oleh berbagai factor yang akhirnya menentukan
kelangsungan usaha itu sendiri. Adala lima factor yang menentukan kelangsungan
sebuah usaha yaitu:
1.
Tingkat rivalitas yang sudah terjadi
Semakin
prospek sebuah usaha, semakin banyak pemain didalamnya. Dengan semakin banyak
pemain pada sebuah segmen pasar, maka hukum permintaan dan penawaran pun tidak
bisa dielakkan, pasti akan ada yang bermain dalam harga karena sudah tidak
punya cara lain untuk bersaing. Permainan harga ini bisa berdampak sangant
serius bagi mereka yang modalnya pas-pasan.
2.
Ancaman pendatang baru
Tak
ada usahawan yang bisa memastikan bahwa tidak akan muncul pendatang baru.
Diperlukan strategi yang paling baik untuk menahan masuknya pemain baru.
Beberapa perusahaan bernaung pada kebijakan pemerintah dalam hal monopoli,
seperti sejumlah perusahaan BUMN , dengan demikian tidak aka nada pemain baru.
Dalam sudut pandang bisnis, usaha monopoli ini pun tidak baik, karena tidak ada
pesaing, pemain monopoli cenderung melayani konsumen apa adanya, dan konsumen
tidak dihadapkan pada pilihan lain yang lebih baik. Karena bantuan pemerintah,
perusahaan monopoli cenderung tidak efisien, dan menjadi lahan subur untuk
korupsi dan kolusi, para pengelolanya tidak perlu pusing untuk menerapkan
strategi bersaing, karena memang tidak ada pesaingnya. Pendatang baru ini juga
bisa mempengaruhi hokum permintaan dan penawaran. Sebagai usahawan, kita
dituntut memikirkan cara agar pemain yang sudah ada yang sedemikian ketat
bersaing ditambah lagi pemain baru. Beberapa cara yang lakukan usahawan yaitu
menguasai jalur distribusi produk mereka. Dengan demikian, mereka yang tidak
memliki jalur distribusi tidak akan mampu menyaingi pemain lama, alasannya
mereka tidak bisa memasarkan produk hingga kekonsumen di berbagai pelosok
daerah. Cara lain mungkin dengan menguasai industry tersebut dari hulu ke hilir
atau memasuki industry yang memerlukan modal besar, sehingga hanya pemain yang
bermodal besar yang dapat terjun didalamnya.
3.
Ancaman produk substistusi
Perusahaan
monopoli bisa jadi tidak memiliki pesaing dalam bisnis yang sama, tetapi belum
tentu menjadi jaminan tidak akan memiliki ancaman produk substitusi sebab kita
tahu hampir semua produk dan jasa ada substitusinya. Karena itu, meski monopoli
bisa manjanjikan untuk berhasil dalam bisnis, tetapi tetap saja bukan jaminan
dirinya akan terus bertahan. Tanpa adanya peningkatan pada kepuasan konsumen
sudah dipastikan lama kelamaan monopoli tersebut akan tergeser. Lebih sulit
lagi untuk perusahaanyang bukan monopoli untuk menyiasati hal ini. Karena itu
diperlukan strategi yang baik agar konsumen tidak berpindah ke produk
substitusi.
4.
Kekuatan tawar-menawar pembeli
Konsumen
memiliki hak penuh atas pembelanjaan uang mereka. Konsumen mudah sekali untuk
dibujuk untuk berpindah tempat belanja. Jika tempat belanja baru dirasakan bisa
memberikan manfaat yang lebih, maka mereka bisa pindah. Tak heran jika sejumlah
perusahaan mati-matian berpromosi agar konsumen membeli produk mereka
atau konsumen berpindah membeli produk mereka.
5.
Kekuatan tawar-menawar pemasok
Pemasok
juga sering menjadi masalah sendiri bagi kelangsungan sebuah perusahaan. Tanpa
ada pemasok, maka tak ada satupun perusahaan yang bisa terus menjalankan roda
bisnisnya. Jadi, sudah dipastikan bahwa kekuatan supplier ini juga menentukan
masa depat sebuah usaha.tanpa ada supplier, usaha kita tak akan jalan. Karena
itu, kita bisa menangkap alasan mengapa banyak perusahaan mencoba menguasai
industri mereka dari hulu ke hilir. Hal ini untuk mencegah jangan sampai nanti
ulah pemasok justru mengandaskan perusahaan mereka. Sebagai usahawan yang
cerdik, kita juga dituntut pandai bersikap terhadap pemasok ini. Jika mereka
berhenti memasok, sudah pasti perusahaan kita gulung tikar. Belum lagi, jika
pemasok mendirikan unit usaha baru untuk memasarkan usaha mereka, diperlukan
strategi yang baik untuk meminimalisasi ulah pemasok ini.
Dari
Porter tersebut, kita bisa melihat betapa rumit dan tinggi tingkat kompetisi
yang dihadapi semua perusahaan. Selain kita bersaing dengan pesaing yang sudah
ada, kita juga diancam oleh pemain baru yang bakal hadir. Selain itu, masih
harus menghadapi ancaman produk substitusi, harus bisa menjalin hubungan yang
baik. Benar-benar dituntu sebuah strategi yang dahsat dan unik untuk bisa
menyiasati semuanya. Kabar gembiranya adalah, bahwa program Viral
Marketing akan bisa menyiasatinya. Ini merupakan sebuah program yang unik
dan dahsyat yang akan membuat kita takjub.
Positioning
Sejati
Ketika
usaha kita maju dan berkembang, jangan dulu kita tertawa atau bergembira. Kita
perlu melihat apakah benar-benar usaha kita tersebut sudah meraih hati, bahkan
pikiran konsumen atau belum.
1.
Share of market
Berbicara
mengenai seberapa besar produk yang kita jual laris dipasaran. Atau kalau kita
membuka toko, seberapa ramainya toko kita. Semakin besar pangsaa pasar yang
kita kuasai, maka semakin baik. Sehingga anggapan kita bahwa bakal maju cukup
masuk diakal. Share of market berbicara mengenai keberhasilan kita
menguasai uang konsumen. Dalam program ini, Viral Marketing jelas
akan membuat kita menguasai uang konsumen.
2. Share
of heart
Jika
kita mengadakan survey atau penelitian pada setiap pelanggan kita dan
mengharapkan jawaban mereka secara jujur atas pertanyaan seperti “kalau anda
ingin membeli dan memiliki kemanpuan untuk itu, kira-kira produk merek apa dan
toko yang bagaimana yang akan anda kunjungi?”. Jangan pernah kaget jika
jawabannya ternyata bukan produk atau toko kita. Saat ini, ada begitu banyak
orang yang ingin berbelanja dalam program Viral Marketing. Apakah
perusahaan kita sudah menjalankan program ini? Sekali lagi, kita harus
mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan oleh konsumen. Share of
heartberbicara mengenai menguasai hati konsumen. Ini jauh lebih penting daripada
menguasai uang mereka.
3. Share
of mind
Share
of mind berbicara mengenai apa yang sebenarnya ada dalam pikiran konsumen
mengenai produk atau usaha yang kita jalankan. Disini yang dikuasai adalah
pikiran sama seperti share of heart, kita bisa mengadakan semacam survey
sederhana untuk mengetahui apa sebenarnya yang ada di benak konsumen mengenai
sejumlah produk atau perusahaan. Biasanya produk yang pertamakali terlintas
dipikiran konsumen, produk tersebutlah yang bakal suskes dipasaran. Orang-orang
akan mengingat dan selalu mengingat apa yang menurut mereka member manfaat
terbaik yang mereka rasakan berharga.
Dengan
menjalankan program Viral Marketing, kita bukan saja akan meraih uang
mereka (share of market), perusahaan kita juga akan selalu menjadi tempat
belanja paling digandrungi atau paling dicari(share of heart). Dan perusahaan
kita akan menjadi perusahaan yang paling diinginkan (share of mind).
Langkah-langkah
Menjalankan Program Viral Marketing
Berikut
ini adalah langkah awal menjalankan sebuah program Viral
Marketing bagi semua perusahaan dalam semua lingkup bisnis. Ada lima
langkah awal dan setelah itu sistem ini akan berjalan dengan sendirinya tanpa
perlu campur tangan:
A) Pembagian
sebagian keuntungan kepada konsumen
Inilah
kuncinya. Bukan saatnya lagi mementingkan diri sendiri. Hermawan Kartajaya
pernah mengatakan bahwa, untuk menang dalam bisnis dimasa depan, harus
didasarkan pada cinta.
Jika
margin keuntungan perusahaan Anda saat ini hanya 10%, itu sudah lebih dari
cukup untuk menjalankan program ini. Apalagi, jika margin keuntungan lebih
besar, tentu lebih bagus. Anda memberikan bonus 3% dari margin tersebut sudah
lebih dari cukup. Apalagi, kalau Anda memberikan margin 5% sekali lagi, selama
konsep pemasaran konvensional bercokol, maka semakin kuat programViral
Marketing akan berkembang.
Jadi,
kita harus rela memberikan sebagian keuntungan untuk konsumen. Ini prinsip
mutlak, seperti prinsip syariah. Bicarakan dulu dengan dewan direksi perusahaan
Anda untuk segera mengadakan rapat memutuskan hal ini, semakin cepat semakin
baik.
B)
Mendesain system jenjang level dan bonus
Setelah
diputuskan berapa margin keuntungan yang akan dibagikan kepada konsumen,
langkah berikutnya adalah menentukan sistem atau level bagaimana bonus ini akan
dialokasikan kepada konsumen secara berjenjang. Berapapun level tidak masalah.
Semua dikembalikan kepada margin keuntungan yang ingin perusahaan Anda berikan.
Akan tetapi, minimal harus tiga level agar jaringan ini lebih hidup. Hindari
menggunakan prinsip Spill over, karena system ini tidak akan bisa jalan
dengan baik. Tidak boleh membagikan keuntungan semakin besar untuk level
semakin bawah.
C)
Memiliki Website perusahaan berikut program yang di desain khusuls
untuk Viral Marketing.
Setelah
jenjang level ditetapkan, sekarang perlu dibuat program komputerisasi yang
menjalankan system Viral Marketing ini, termasuk desain website
berikut sistemnya.
D)
Menempatkan diri sendiri atau orang dalam untuk memulai program ini
Setelah
program Viral Marketing dibuat dan didesain,
sebelum launching program ini kepasar dengan cara promosi biasa,
misalnya dipasang spanduk besar memberitahu konsumen Anda menjalankan
program Viral Markting atau pameran, Anda perlu memulai menjalankan
program ini. Caranya, tempatkan diri sendiri sebagai pemilik usaha atau
orang-orang dalam perusahaan sebagai sponsor pertama, upline paling
atas. Disinilah awal program ini dijalankan. Sudah tidak diperlukan promosi
apapun lagi. Let`s your costumer do your marketing. Akan tetapi,
tergantung kembali pada kebijakan perusahaan.
E) Mempromosikan
program ini kepada masyarakat
Setelah
langkah-langkah di atas selesai, langkah terakhir adalah memberitahu masyarakat
bahwa perusahaan Anda menjalankan program Viral Marketing. Ini mesti
karena jika konsumen tidak mengetahuinya, mereka masih akan tetap membelanjakan
uang mereka di perusahaan mereka. Cara yang ditempuh misalnya, adakan pameran
singkat di mal-mal atau pusat belanja yang ada, iklankan dikoran atau majalah.
Ada banyak sekali milis yang didirikana untuk mendukung program Viral
Marketing, layaknya virus, maka ia akan menyebar sendiri dengan dahsyat.
Setelah promosi awal ini, tentu tidak diperlukan promosi lagi, kecuali
perusahaan Anda masih ingin menyiasati promosi sisi-sisi positif perusahaan
karena program ini.
Sejumlah
kelebihan-kelebihan program Viral Marketing:
Semua
perusahaan mengadalkan hidupnya pada penjualan. Dalam arti luas, semua
perusahaan mengandalkan pada strategi marketing. Viral
Marketing adalah strategi marketing.
Sebuah
perusahaan baru bisa bertahan hidup berkembang jika konsumen dating kembali
untuk membelanjakan uang mereka dan terus berbelanja. Lebih bagus lagi jika
konsumen tersebut bisa mengajak atau merefrensikan teman-teman mereka untuk
berbelanja. Itulah yang ditawarkan program Viral Marketing. Konsumen akan
menjadi konsumen yang loyal.
Perusahaan
yang menjalankan program Viral Marketing akan dibela habis-habisan
oleh para konsumennya. Alasannya, perusahaan tersebut juga merupakan bagian
dari para konsumen. Viral Marketing adalah konsep
baru Franchise.
Program Viral
Marketing akan menghemat biaya promosi Anda. Alasannya, konsumenlah yang
akan menjadi juru promosi, bahkan jadi tenaga penjual Anda, uniknya mereka
tidak akan merasa sebagai karyawan, melainkan sebagai pemilik usaha juga. Sama
seperti Anda, mereka akan dengan senang melakukannya.
Program Viral
Marketing tidak akan merugikana konsumen Anda, jadi tidak perlu merasa ada
beban moral dalam menjalankannya.
Program Viral
Marketing akan mematikan pesaing secara ajaib, Anda menjadi pemenang tanpa
mengalahkan pesaing-pesaing Anda. andalah pesaing sejati! Anda tidak menurunkan
harga jual, tetapi memberikan bonus kepada konsumen. Dengan begitu, Anda tidak
melanggar kesepakatan bersama dalam satu asosiasi bisnis.
Anda
tidak perlu lagi melakukan edukasi pasar atau positioning sedemikian rupa,
sebab semuanya sudah ada dibenak konsumen. Konsumen sudah diap.
Ada
ribuan konsumen yang sudah ada dalam jaringan program Viral Marketing.
Mereka sudah pasti akan setia menjadi konsumen Anda. Anda tinggal melihat
peluang ini dan merainya. Hanya perlu satu instruksi saja!
Pengetahuan
internet akan terus berkembang. Menggunakan program Viral
Marketing artinya menyiapkan diri menghadapi perubahan lingkungan bisnis
itu sendiri.
Program Viral
Marketing tidak meniadakan program marketing lainnya yang Anda lakukan
selama ini, malah akan melengkapinya. Sekalipun seorang konsumen tidak ingin
bergabung dalam program ini, mereka tetap akan menjadi konsumen Anda. Program
ini akan berdiri ditempatnya yang unik.
Dengan
mengadopsi prognda membuat perusahaan Anda berada dimana-mana. Internet
membuatplace menjadi space dalam marketing mix. Setiap
konsumen adalah perusahaan Anda. dimanapun mereka ada, disitu perusahaan Anda
berada.
Sumber : Viral
marketing on strategy : “Membangun Mega Bisnis dengan Konsep Viral
Marketing, Ali Arifin, Penerbit Andi Yogyakarta, 2007
——oooooOOOOOooooo—–
Categories: Management and Industry
0 komentar:
Posting Komentar